Thursday, May 14, 2009

Salak JEMBER


Salak Pondoh dari nglumut di Pondok Jeruk, Wringin Agung, Kecamatan Jombang, Jember ( dikembangkan tanpa pupuk kimia )

Di Pondok Jeruk, salak yang di tanam oleh Alm. Pak Mohamad Ikbal sudah berumur kira-kira sudah berumur 5 tahunan dan sudah berproduksi, walaupun belum sepenuhnya kebun salak itu berproduksi secara optimal. Hal ini disebabkan dalam menanam bibitnya didatangkan dari Magelang. Pada waktu itu masih dalam taraf percobaan penanaman salak pondoh tersebut, sehingga bibit didatangkan sebanyak dua kali pada periode yang berbeda.
Pada masa penanaman percobaan itu banyak bibit yang ditanam, pada musim kemarau mati sebagian, dan sebagian hidup. Untuk tanaman yang sebagian mati pada periode selanjutnya didatangkan lagi bibit dari Magelang dan ditanami kembali atas tempat2 yang tanaman salak yang mati terebut. Sehingga pertumbuhan atas salak yang ditanam pada periode pertama dan periode berikutnya berbeda dan saat berbuah antara salak periode pertama dan periode berikutnya berbeda juga. Hal tersebut mengakibatkan berbuahnya salak dalam satu kebun tidak bersamaan.
Saat ini kebun salak tersebut telah menghasilkan buah salak, walaupun tidak banyak tetapi sudah dapat menjual dalam satu minggu 2 kali dipanen, bahkan pada masa panen raya yaitu bulan-bulan oktober sampai dengan desember dapat dipanen dalam satu minggu 3 kali.

Salak Pondoh Lain dari yang lain
Salak yang ditanam di kebun, lain dari yang lain, karena salak tersebut pemeliharaanya  menggunakan pupuk kimia dan pupuk kandang, makanya salak tersebut dapat dikatakan salak yang rasanya lebih renyah, karena pemeliharaannya dengan menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk kimia.

Hanya salak itu belum dipromosikan ke pasaran bahwa salak produksi pondok jeruk adalah salak pondoh organik. Oleh karena itu melalui blog ini diperkenalkan ke masyarakat bahwa salak pondoh nglumut, dari pondok jeruk, wringin agung, kecamatan Jombang adalah salak nglumut organik, yang harganya tidak mahal, dan dapat dikatakan harganya wajar.

Dan satu lagi hal yang belum bisa dipecahkan persoalan yang ada di kebun salak tersebut, yaitu bahwa pada bulan Januari s/d Pebruari adalah musim hujan, dimana pada musim tersebut banyak angin dan hujan juga besar, menyebabkan pohon salak goyang dan bunga yang sedang mekar tidak jadi serbuki oleh benang sari, akhirnya bunganya tidak menjadi buah tapi busuk dan menjadi kering. Pada hal bunga salak pada musim hujan terebut telah dibuatkan tutup agar tidak kehujanan, tetapi karena hujannya besar tetap saja bunga salak itu tidak dapat diserbuki benang sari dan mengering bunganya. Hal tersebut menyebabkan buah salak selama 3 bulan tidak panen. Untuk itu, penulis harapkan komentar, saran atau jalan keluar apa yang dapat diambil, agar pada musim tersebut salak masih tetap berbuah dan dapat memanen salak tersebut.

Kiranya itulah cerita salak yang ada di Pondok Jeruk, Wringin-Agung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember.