skip to main |
skip to sidebar
Mari panen salak madu asal pasokan air cukup (2)
BUDIDAYA SALAK MADU
Mari panen salak madu asal pasokan air cukup (2)
Oleh Noverius Laoli, Eka Saputra - Rabu, 28 Maret 2012 | 15:28 WIB
Salak madu termasuk jenis salak unggul dengan ukuran lebih besar dan
rasa yang lebih manis. Karena kelebihannya itu harga salak madu lebih
mahal dibandingkan salak lainnya, termasuk salak pondoh. Makanya, banyak
petani melirik varietas baru dari buah salak ini.
Apalagi,
budidaya salak madu ini tidak begitu sulit. Menurut Homsinum, salah
seorang petani salak pondoh asal Yogyakarta, salak madu bisa
dikembangbiakkan dengan cara mencangkok dari induk pohon salak madu.
Menurutnya,
budidaya salak madu dengan cara mencangkok lebih baik ketimbang
budidaya dari biji. Dengan mencangkok dari pohon induknya, maka hasil
buah salak madu sama dengan hasil buah induknya.
Menurut
Homsinum, salak madu cocok ditanam di daerah pegunungan yang lembap.
Dengan banyak mendapatkan air, salak ini akan memiliki buah lebih lebat.
Pencangkokan
salak madu dapat dilakukan pada tunas baru yang muncul dari pohon
induk. Butuh waktu selama empat bulan setelah dicangkok baru muncul
tunas. Lalu tunas tersebut dipotong dan dimasukkan dalam polybag selama
dua bulan sebelum ditanam di tanah. Selama di polybag akan terlihat
bibit yang memiliki akar kuat dan bisa menjadi bibit unggul. Sementara
bibit yang akarnya lemah akan mati. "Biasanya 90% bibit bertahan dan
sisanya mati," jelas Homsinum.
Selama masa pembibitan di
polybag, sebaiknya perlu diberikan pupuk kandang supaya bisa bertumbuh
dengan cepat. Setelah dua bulan, petani dapat memindahkan salak madu
dari polybag di lahan dengan jarak tanam sejauh 1,5 meter.
Sebaiknya,
salak madu mendapatkan sinar matahari yang cukup dan disiram tiga kali
dalam seminggu. Dua tahun setelah ditanam, salak madu sudah bisa mulai
panen. Dalam satu tangkai bisa menghasilkan hingga dua kilogram buah
salak.
Biasanya sejak menghasilkan bunga sampai matang,
membutuhkan waktu selama enam bulan. Dari petani, harga buah salak madu
dibanderol mulai dari Rp 15.000, sementara di pasaran harganya bisa
melonjak hingga Rp 40.000 per kg.
Mansur Manshuri, petani dan
pembibit salak madu lainnya menambahkan, salak madu cocok ditanam di
lahan dengan ketinggian 400 meter - 600 meter di atas permukaan laut.
Adapun jarak tanam ideal salak madu 2,5 meter.
Dengan jarak itu,
setiap pohon bisa menghasilkan buah hingga 5 kg. Sementara di lahan
yang luasnya 1.000 meter persegi, sebaiknya ditempatkan minimal lima
orang yang tugasnya mengawasi secara rutin perkembangan tanaman, seperti
pemberian pupuk kandang, pengairan dan penyiangan.
Salak madu
sangat baik ditanam di musim kemarau. Sebab, risiko terserang hama dan
penyakit lainnya lebih rendah. "Tapi pastikan tetap mendapat pasokan air
yang cukup," ujarnya.
(Selesai)
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/mari-panen-salak-madu-asal-pasokan-air-cukup-2
No comments:
Post a Comment